Sabtu, 06 Maret 2010

news n spirit 2010 dr andriewongso

Banyak di antara kita yang meluangkan waktu begitu lama di depan televisi dua hari kemarin (Selasa dan Rabu, 2-3 Maret). Barangkali ada di antara teman-teman yang menunda pekerjaan agar bisa menyaksikan siaran langsung Rapat Paripurna Panitia Khusus (Pansus) DPR tentang Hak Angket Bank Century secara utuh melalui televisi.

Saya sendiri menyaksikan siaran itu tak begitu intens. Hanya sekali-sekali saja di tengah-tengah kesibukan pekerjaan sehari-hari yang menumpuk, karena terlalu menyita waktu jika menontonnya secara penuh. Namun tentunya saya tetap memantau perkembangan terakhir, sambil sekali-sekali membandingkannya dengan berita-berita di Internet.

Bagi saya menonton siaran langsung itu tak sekadar membuat kita masuk menjadi bagian dari sejarah tetapi juga merupakan bagian dari pelajaran hidup. Zaman dulu kita harus datang ke Senayan untuk menyaksikannya secara langsung! Itu pun belum tentu kita diizinkan masuk. Sekarang cukup dengan kita duduk di depan televisi, sejurus kemudian kita merasa jadi bagian dari persidangan yang sedang berlangsung. Kekurangan kita hanya karena kita tak bisa nimbrung mengajukan "interupsi". Tapi suasana persidangannya kita dapat.

Teman-teman yang luar biasa!

Apa yang kita dapat dari menonton persidangan Dewan secara langsung itu?

Pertama, kita semua sekarang bisa menilai apakah demokrasi sudah meningkat atau belum. Saya sendiri mendapat pelajaran bahwa menjalankan demokrasi tak semudah teorinya. Kita masih harus banyak belajar dan belajar, mencoba dan mencoba agar demokrasi benar-benar bisa tegak dan kita semua bisa mengambil manfaatnya.

Kedua, kita makin tahu karakter, integritas, dan kemampuan anggota Dewan yang kita pilih. Ternyata dunia makin transparan, ya?

Ketiga, jangan lupakan peran crew televisi yang bekerja keras siang malam untuk menyajikan siaran langsungnya kepada kita. Tanpa mereka, kita masih "gelap" sampai sekarang.

Tidak ada komentar: