Senin, 29 Juni 2009

news online

THE TARIX JABRIX 2 diharapkan dapat lebih sukses merebut hati pemirsa dibandingkan dengan film sebelumnya THE TARIX JABRIX, ujar Fiaz Servia.

Executive Producer film tersebut mengatakan, untuk mewujudkan keinginan penonton, PT Kharisma Starvision Plus sebagai production film yang dibintangi lima personel kelompok band anak muda Bandung kembali memproduksi film THE TARIX JABRIX 2.

"Keinginan pemirsa yang disampaikan melalui email, layanan pesan singkat (SMS) dan media lainnya itu telah kami wujudkan dengan film yang kedua, dan kami berharap akan lebih sukses dari film sebelumnya THE TARIX JABRIX," kata Fiaz, di Jakarta, Senin (29/6).

Dalam cuplikan film itu diceritakan, setelah menjadi geng motor yang eksis di Kota Bandung, anggota eksklusif geng The Tarik Jabrik kini sudah beranjak dewasa. Cacing (Tria Changcuters), Mulder (Dipa Changcut), Dadang (Erick Changcut), Ciko (Alda Changcut) dan Coki (Qibil Changcut) telah menyelesaikan SMA.

Geng mereka nyaris dipisahkan oleh seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SMNPTN), karena Cacing diterima di Surabaya, Mulder di Bali, Ciko di Padang, Coki di Bandung sedangkan Dadang di Papua.

Cacing mengusulkan supaya The Tarik Jabrik hijrah dan kuliah bersama di Jakarta, dan mereka pun sepakat terkecuali Dadang yang harus tetap tinggal di Bandung membantu ayahnya, Rohim (Sellen Fernandez) di bengkel Sugema yang baru pindah.

"Sengaja film The THE TARIX JABRIX 2 ini dibuat bertepatan dengan kelulusan SLTA yang akan memasuki bangku kuliah," kata Hanung Bramantyo yang bertindak sebagai co-producer.

Ia mengaku sangat tertarik terhadap urbanisasi, karena bagi masyarakat daerah memiliki cara pandang tersendiri terhadap Kota Jakarta.

"Jakarta merupakan suatu misteri bagi masyarakat di daerah, seperti yang digambarkan dalam film yang dibintangi Ishak dan Ateng "Kejamnya ibukota tak sekejam ibu tiri," katanya.

Hanung sengaja membuat film tersebut untuk memberi semangat kepada masyarakat daerah yang memiliki tekad kuat untuk maju dan berjuang di Jakarta.

Tarik Jabrik juga dapat menjadi cermin bagi orang Jakarta yang mulai kehilangan persaudaraan, kepekaan sosial, seperti gotong royong, ronda, dan toleransi dan kasih sayang terhadap sesama.

"Selain menjadi tontonan dan hiburan pada musim liburan, film ini juga terkandung di dalamnya pesan moral yang cukup dalam," katanya.

Idbal Rais sutradara film THE TARIX JABRIX 2, mengaku, pihaknya tidak kesulitan dalam mengarahkan personil film tersebut.

"Semuanya sudah seperti keluarga, sehingga tidak ada kesulitan dalam proses pembuatannya yang hanya sekitar tiga minggu itu," katanya

Tidak ada komentar: