Minggu, 12 Desember 2010

arti tentang syair

Adapun ciri-ciri Syair adalah sebagai berikut:

  1. Merupakan puisi terikat.

  2. Umumnya terdiri dari empat baris, agak mirip dengan pantun. Perbedaannya adalah, empat baris pantun merupakan dua baris sampiran dan dua baris isi yang berdiri sendiri. Sedangkan bait syair merupakan bagian dari sebuah cerita yang panjang.

  3. Jumlah kata dalam satu baris tetap, yaitu 4-5 kata satu baris

  4. Jumlah suku kata dalam satu baris juga tetap, yaitu antara 8-12 suku kata dalam satu baris

  5. Rima akhir juga tetap yaitu a/a/a/a. Ada juga yang memiliki rima a/b/a/b, tiga baris dengan rima akhir a/a/b, dan dua baris dengan rima a/b, namun ketiga bentuk syair terakhir tidaklah popular.

Jika Anda bertanya siapa penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu, maka dia adalah Hamzah Fansuri. Karya yang sudah dihasilkan antara lain: Perahu, Burung Pingai, Dagang, dan Sidang Fakir.

Dari namanya, orang Melayu mengenali syair seiring dengan penetrasi dan perkembangan ajaran Islam, terutama tasawuf di Indonesia. Bentuk berbahasa Arab yang tercatat paling tua di negeri ini adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M.

Sedangkan yang berbahasa Melayu yang tertua adalah syair di prasasti Minye Tujoh, Aceh, Indonesia bertarikh 1380 M (781 H). Didalamnya,bahasa Melayu masih bercampur dengan bahasa Sansekerta dan Arab.

Sedangkan dari segi jumlah, syair diperkirakan menempati posisi kedua setelah pantun. Artinya, bentuk sastra ini sangat populer pada masyarakat Melayu. Dari segi cara penceritaan, ia bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu naratif dan yang non naratif. Berdasarkan isi dantema, bentuk naratif bisa dibagi kembali menjadi 4 jenis yaitu:

  1. Romantic, sebagai contoh: Bidasari
  2. Sejarah, sebagai contoh: Perang Makassar, Perang Banjar
  3. Keagamaan, sebagai contoh: Nur Muhammad
  4. Kiasan, sebagai contoh: Ikan Terubuk

Tidak ada komentar: