Senin, 26 Oktober 2009

news

Sebenarnya Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang kaya raya. Tetapi seringkali begitu banyak orang yang gampang mengucapkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber alam dan sumber daya manusia, tetapi tidak diolah dengan benar dan tepat.

Maka diharapkan dalam tahun ke depan ini, rakyat Indonesia bertanggung jawab untuk mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan benar dan tepat.

Sekarang perhatikan dengan sumber daya manusia.

Seringkali kaum buruh atau pekerja Indonesia ini mengeluhkan bahwa mereka mendapat gaji yang minimum dan tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga bahkan untuk pendidikan keluarga. Akhirnya dengan tekad yang kuat, memilih untuk bekerja di luar Indonesia, dengan asumsi penghasilan di luar Indonesia di nilai dengan Dollar.

Dianjurkan agar tidak mudah mengeluh, melainkan koreksilah diri sendiri, mengapa hanya mendapat gaji minimum dan tidak dapat mendukung kebutuhan keluarga. Coba pikirkan dan jawab pertanyaan di bawah ini untuk diri kita masing-masing :

1. Apakah saya bekerja harus di bawah pengawasan terus menerus?
2. Apakah saya hanya menerima tugas dari atasan tanpa memberikan masukan kepada atasan?
3. Apakah saya suka membaca buku yang menambah pengetahuan saya?
4. Apakah saya lebih memilih menonton televisi daripada membaca buku?
5. Apakah saya bergaul dengan orang-orang yang menambah pengetahuan atau saya bergaul dengan orang yang penuh keluh kesah saja?
6. Apakah saya memberikan pendapat kepada atasan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan sehingga karier saya pun meningkat?
7. Apakah saya memiliki perilaku yang santun kepada atasan dan kepada teman-teman?
8. Apakah saya berbicara dengan sopan kepada siapapun yang saya ajak berbicara?
9. Apakah saya berbicara kepada atasan atau teman-teman sambil merokok?
10. Apakah saya menginterupsi pembicaraan orang lain dengan melakukan aktivitas SMS dan BlackBerry saya?

Kesepuluh pertanyaan ini diharapkan dapat menggugah kita untuk mengkoreksi diri kita sendiri daripada hanya mengeluh.

Perusahaan di Indonesia selama ini di isi oleh orang-orang yang memiliki produktifitas yang tinggi tetapi tidak digunakan dengan baik, sebab :

1. Tidak ada FOKUS

Seringkali dalam komunitas ataupun dalam pekerjaan, yang menjadi bahan pertimbangan utama, adalah uang. Seringkali pekerja langsung mempertanyakan apakah saya digaji dengan gaji besar. Dan dengan motivasi gaji besar, bekerja dengan asal-asalan, mencari muka kepada atasan, mengalihkan pekerjaan kepada teman dengan alasan yang dibuat-buat.

Seorang pekerja yang bertanggung jawab hendaklah MEMILIKI FOKUS yang baik. Diumpamakan, jika kita diterima bekerja di perusahaan perbankan, maka berikan perhatian kepada pekerjaan kita, bagaimana prosedur dalam perusahaan perbankan. Jika ada yang kurang, pertanyakan kepada atasan dan berikan jalan keluar. Setelah memberikan kontribusi kepada perusahaan dengan pikiran, jika kita memiliki gaji yang kurang, bicarakan dengan santun kepada atasan dan lengkapi dengan sedikit humor.

2. Tidak ada KOMITMEN

Ketika seseorang tidak puas dengan satu pekerjaan karena tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada atasan, maka dengan segera orang tersebut untuk pindah bekerja dengan asumsi dengan sekian tahun atau sekian bulan bekerja, maka ia memiliki pengalaman yang cukup untuk dijual kepada perusahaan lain. Artinya orang tersebut TIDAK MEMILIKI KOMITMEN pada perusahaan tempat ia bekerja, yang dicari hanyalah sejumlah uang.

Untuk orang yang bertujuan hanya mencari uang, dianjurkan untuk buka usaha secara mandiri saja. Dengan resiko, tidak ada kesempatan untuk belajar mengatur pekerjaan.

Inilah kiranya yang menjadi inti masalah di Indonesia ini, karyawan-karyawan di Indonesia TIDAK MEMILIKI FOKUS dan TIDAK MEMILIKI KOMITMEN sehingga PARA KARYAWAN TIDAK BERMUTU dan PERUSAHAAN TIDAK DAPAT PRODUKTIF juga GAJI KARYAWAN SELALU PAS-PASAN.

Netter yang baik hati,

Apakah kita seorang karyawan saat ini?
Apakah kita seorang pebisnis saat ini?
Apakah kita seorang politisi saat ini?

Tidak ada komentar: