Minggu, 01 Maret 2009
Ingin Umur Panjang? Jangan Marah-marah!
Emosi terkadang tak lagi bisa ditahan. Kemarahan pun menjadi akhir. Namun tahukah Anda bahwa hobi menyebabkan kematian? Sebuah penelitian mengungkapnya.
Emosi negatif seperti marah memang tak terlalu baik untuk tubuh. Dari sisi psikologis maupun mental, kemarahan akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Termasuk kematian.
Sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat. Dr. Rachel Lampert sang peneliti mengungkapkan bahwa di suatu daaerah yang masyarakatnya penuh tekanan, angka kematian mendadaknya cenderung besar.
Dikutip detikhot dari Fox News, Rabu (25/2/23009), Rachel meneliti 62 pasien yang menderita kelainan jantung. Hasil penelitian itu menyebutkan, bahwa kemarahan yang paling mempengaruhi keadaan jantung.
Hal itu dibuktikan dengan alat pemeriksa detak jantung yang dipakaikan pada para pasien. Saat si pasien marah, diagram pada alat tersebut berubah-ubah dengan cepat dan tidak stabil.
Marah menurut Rachel lagi, sangat berpengaruh pada sistem elektrik di jantung. Oleh karena itu marah mengakibatkan perubahan sistem jantung dengan cepat, dan dapat mengakibatkan kematian yang mendadak.
Tak hanya pada orang-orang yang memiliki kelainan jantung, orang yang memiliki jantung sehat pun dapat merasakan efek buruk dari kebiasaan marahnya. Namun tentu efeknya tak secepat pada mereka yang memiliki kelainan jantung.
Untuk itu, Rachel menyarankan semua orang untuk dapat mengontrol emosi dan kemarahannya, agar tak menimbulkan penyakit
Emosi negatif seperti marah memang tak terlalu baik untuk tubuh. Dari sisi psikologis maupun mental, kemarahan akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Termasuk kematian.
Sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat. Dr. Rachel Lampert sang peneliti mengungkapkan bahwa di suatu daaerah yang masyarakatnya penuh tekanan, angka kematian mendadaknya cenderung besar.
Dikutip detikhot dari Fox News, Rabu (25/2/23009), Rachel meneliti 62 pasien yang menderita kelainan jantung. Hasil penelitian itu menyebutkan, bahwa kemarahan yang paling mempengaruhi keadaan jantung.
Hal itu dibuktikan dengan alat pemeriksa detak jantung yang dipakaikan pada para pasien. Saat si pasien marah, diagram pada alat tersebut berubah-ubah dengan cepat dan tidak stabil.
Marah menurut Rachel lagi, sangat berpengaruh pada sistem elektrik di jantung. Oleh karena itu marah mengakibatkan perubahan sistem jantung dengan cepat, dan dapat mengakibatkan kematian yang mendadak.
Tak hanya pada orang-orang yang memiliki kelainan jantung, orang yang memiliki jantung sehat pun dapat merasakan efek buruk dari kebiasaan marahnya. Namun tentu efeknya tak secepat pada mereka yang memiliki kelainan jantung.
Untuk itu, Rachel menyarankan semua orang untuk dapat mengontrol emosi dan kemarahannya, agar tak menimbulkan penyakit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar