Kamis, 18 Februari 2010
motivasi mario teguh
Tuhan Yang Maha Kaya adalah juga Yang Maha Mendengar, yang sudah tentu berarti bahwa Dia telah mendengar doa, harapan, dan permintaan-permintaan kita – bahkan jauh sebelum kelahiran kita.
Sehingga, sebetulnya – bukan banyaknya jumlah permintaan kita dan bukan besarnya jumlah perkalian dalam mengulangi doa, yang menjadikan permintaan kita didengar dan dikabulkan.
Karena Maha Besar-nya kekuasaan Tuhan, sebetulnya – jika memang diperlukan, hanya dibutuhkan satu helaan pendek dari nafas yang penuh harapan, untuk memulai pencurahan berkah kesehatan, hati yang damai, keluarga yang indah, kekayaan yang meruah, kekuasaan yang menggelegar, dan nama baik yang hidup terus sepeninggal kita.
Tuhan tidak membutuhkan pemberitahuan berulang-ulang dan berlarut-larut mengenai yang kita pikir kita perlukan, karena Beliau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, termasuk mengetahui bahwa yang kita minta adalah bukan yang kita butuhkan.
Bukan banyaknya pengulangan permintaan, tetapi indahnya ALASAN bagi permintaan kita, yang menjadikan permintaan itu dikhususkan.
Dan bukan permintaannya yang menjadikan permintaan itu terjawab, tetapi apakah yang kita LAKUKAN dalam permintaan itu, yang menjadikan permintaan itu terjawab.
Yang kita lakukan itulah, yang dimaksud oleh Tuhan sebagai UPAYA.
Dan upaya yang menjadi pengubah nasib, adalah upaya baik.
Dan upaya baik, adalah pekerjaan yang memperbaiki kehidupan, baik yang memperbaiki kehidupan sendiri, dan terutama yang memperbaiki kehidupan sesama.
Dan yang ingin menjadi pribadi yang diutamakan penjawaban doanya oleh Tuhan, harus menjadikan dirinya sebagai rahmat bagi sesama.
Dan dia yang ingin menjadi yang betul-betul dikasihi Tuhan, dia menjadikan kehidupannya sebagai doanya, agar dia menjadi pelayan bagi pemuliaan kehidupan sesamanya dan sebagai pelestari dari keindahan semua ciptaan Tuhan di alam.
Dan bagi jiwa yang ikhlas menjadikan kehidupannya sebagai doanya, Tuhan sudah akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya, bahkan sebelum dia meminta, bahkan sebelum dia merasakan kebutuhan, bahkan sebelum dia menginginkan, dan bahkan saat dia tidak mengetahui apa yang dapat dimintanya dari Tuhan.
Apakah ada kedudukan yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada didudukkan sebagai kekasih Tuhan?
Lalu, mengapakah ada orang-orang yang telah dimuliakan oleh Tuhan dengan kelengkapan kemanusiaan dan keduniaan yang besar, tetapi berlaku palsu dalam kesantunannya, berlaku khianat dalam pergaulannya, dan bermuslihat menipu kemanusiaan – untuk mengukuhkan kekuasaan dengan cara-cara yang menjadikan mereka kekasih kegelapan?
Maha suci Tuhan dari kesalah-pengertian kita mengenai kasih sayang-Nya kepada kita.
Tuhan-lah yang memuliakan seorang petani miskin yang jujur, di atas seorang raja yang kejujurannya hanya setebal kulit wajah.
Marilah kita didikkan kepada anak-anak kita, bahwa
Kesederhanaan yang jujur adalah lebih mulia daripada kebangsawanan yang tidak amanah.
Maka, marilah kita ikhlaskan diri kita untuk menajamkan pikiran kita hanya dengan yang baik-baik, memuliakan hati kita hanya dengan yang baik-baik, dan mengindahkan perilaku kita hanya dengan yang baik-baik.
Mudah-mudahan dengannya, kita menjadi jiwa yang tidak harus meminta, untuk diberi.
Amin.
………..
Sahabat saya yang keikhlasan hatinya sedang dirindukan oleh Tuhan,
Marilah selalu kita ingat, bahwa
Memuliakan diri dan kehidupan sebagai cara untuk menggembirakan Tuhan, adalah cara terbaik untuk menjadikan doa-doa kita terjawab.
Mudah-mudahan Super Note di atas dapat berlaku ramah mendampingi kerja keras Anda hari ini.
Mudah-mudahan Tuhan segera menunjukkan kepada Anda bukti nyata bahwa Anda adalah jiwa yang diperhatikan-Nya, yang dikasihi-Nya – dengan menjawab setidaknya satu dari doa-doa yang telah lama menjadi untaian pemujaan kepada Tuhan yang menjadi irama dan aroma keindahan hati Anda.
Mudah-mudahan Tuhan berkenan menunjukkan sedikit kegaiban kepada kita hari ini atau esok, agar lebih lapang dan lega hati ini, karena kita mengetahui dengan sesungguh-sungguhnya - bahwa pengabdian kita selama ini berada sepenuhnya dalam pengetahuan Tuhan, dan bahwa Tuhan telah lama tersenyum bangga memperhatikan kesungguhan kita untuk menjaga kemuliaan diri ini – sebagai kekasih Tuhan.
Sehingga, sebetulnya – bukan banyaknya jumlah permintaan kita dan bukan besarnya jumlah perkalian dalam mengulangi doa, yang menjadikan permintaan kita didengar dan dikabulkan.
Karena Maha Besar-nya kekuasaan Tuhan, sebetulnya – jika memang diperlukan, hanya dibutuhkan satu helaan pendek dari nafas yang penuh harapan, untuk memulai pencurahan berkah kesehatan, hati yang damai, keluarga yang indah, kekayaan yang meruah, kekuasaan yang menggelegar, dan nama baik yang hidup terus sepeninggal kita.
Tuhan tidak membutuhkan pemberitahuan berulang-ulang dan berlarut-larut mengenai yang kita pikir kita perlukan, karena Beliau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, termasuk mengetahui bahwa yang kita minta adalah bukan yang kita butuhkan.
Bukan banyaknya pengulangan permintaan, tetapi indahnya ALASAN bagi permintaan kita, yang menjadikan permintaan itu dikhususkan.
Dan bukan permintaannya yang menjadikan permintaan itu terjawab, tetapi apakah yang kita LAKUKAN dalam permintaan itu, yang menjadikan permintaan itu terjawab.
Yang kita lakukan itulah, yang dimaksud oleh Tuhan sebagai UPAYA.
Dan upaya yang menjadi pengubah nasib, adalah upaya baik.
Dan upaya baik, adalah pekerjaan yang memperbaiki kehidupan, baik yang memperbaiki kehidupan sendiri, dan terutama yang memperbaiki kehidupan sesama.
Dan yang ingin menjadi pribadi yang diutamakan penjawaban doanya oleh Tuhan, harus menjadikan dirinya sebagai rahmat bagi sesama.
Dan dia yang ingin menjadi yang betul-betul dikasihi Tuhan, dia menjadikan kehidupannya sebagai doanya, agar dia menjadi pelayan bagi pemuliaan kehidupan sesamanya dan sebagai pelestari dari keindahan semua ciptaan Tuhan di alam.
Dan bagi jiwa yang ikhlas menjadikan kehidupannya sebagai doanya, Tuhan sudah akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya, bahkan sebelum dia meminta, bahkan sebelum dia merasakan kebutuhan, bahkan sebelum dia menginginkan, dan bahkan saat dia tidak mengetahui apa yang dapat dimintanya dari Tuhan.
Apakah ada kedudukan yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada didudukkan sebagai kekasih Tuhan?
Lalu, mengapakah ada orang-orang yang telah dimuliakan oleh Tuhan dengan kelengkapan kemanusiaan dan keduniaan yang besar, tetapi berlaku palsu dalam kesantunannya, berlaku khianat dalam pergaulannya, dan bermuslihat menipu kemanusiaan – untuk mengukuhkan kekuasaan dengan cara-cara yang menjadikan mereka kekasih kegelapan?
Maha suci Tuhan dari kesalah-pengertian kita mengenai kasih sayang-Nya kepada kita.
Tuhan-lah yang memuliakan seorang petani miskin yang jujur, di atas seorang raja yang kejujurannya hanya setebal kulit wajah.
Marilah kita didikkan kepada anak-anak kita, bahwa
Kesederhanaan yang jujur adalah lebih mulia daripada kebangsawanan yang tidak amanah.
Maka, marilah kita ikhlaskan diri kita untuk menajamkan pikiran kita hanya dengan yang baik-baik, memuliakan hati kita hanya dengan yang baik-baik, dan mengindahkan perilaku kita hanya dengan yang baik-baik.
Mudah-mudahan dengannya, kita menjadi jiwa yang tidak harus meminta, untuk diberi.
Amin.
………..
Sahabat saya yang keikhlasan hatinya sedang dirindukan oleh Tuhan,
Marilah selalu kita ingat, bahwa
Memuliakan diri dan kehidupan sebagai cara untuk menggembirakan Tuhan, adalah cara terbaik untuk menjadikan doa-doa kita terjawab.
Mudah-mudahan Super Note di atas dapat berlaku ramah mendampingi kerja keras Anda hari ini.
Mudah-mudahan Tuhan segera menunjukkan kepada Anda bukti nyata bahwa Anda adalah jiwa yang diperhatikan-Nya, yang dikasihi-Nya – dengan menjawab setidaknya satu dari doa-doa yang telah lama menjadi untaian pemujaan kepada Tuhan yang menjadi irama dan aroma keindahan hati Anda.
Mudah-mudahan Tuhan berkenan menunjukkan sedikit kegaiban kepada kita hari ini atau esok, agar lebih lapang dan lega hati ini, karena kita mengetahui dengan sesungguh-sungguhnya - bahwa pengabdian kita selama ini berada sepenuhnya dalam pengetahuan Tuhan, dan bahwa Tuhan telah lama tersenyum bangga memperhatikan kesungguhan kita untuk menjaga kemuliaan diri ini – sebagai kekasih Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar