- Rasulullah bersabda "Apabila salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas)” (HR. Bukhari 5630). Karena udara yang kita keluarkan dari dalam tubuh adalah adalah kotoran.
“ Dan ketika seseorang menutup/menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, maka membesar dan berkuranglah kelenturannya setahap demi setahap. Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka. Maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan Demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan. Dan Nabi Sallallahu alaihi wassallam tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh”.
Sungguh mulianya Nabi Muhammad SAW yang selalu perduli akan segala sesuatu yang mungkin akan terjadi pada ummatnya J
- Nabi Muhammad SAW selalu tidur berdekatan dengan tanah. Rosululloh SAW tidur pada permulaan malam dan bangun pada pertengahan malam (awal paruh kedua) lalu beliau bangun, bersiwak (sikat gigi), berwudlu dan sholat. Saat itu tubuh, otot telah merasakan tidur dan istirahat, melakukan olahraga (sholat) dan mengalirlah pahala. Dengan ini tercapailah kemaslahatan jiwa dan raga, dunia dan akhirat.
Beliau tidak melakukan tidur yang melebihi kebutuhan, juga tidak mengurangi tidurnya dari kebutuhan. Beliau melakukan tidur dengan cara terbaik yaitu berbaring di atas sisi sebelah kanan sembari berzikir hanya kepada Allah sampai kedua mata beliau terpejam. Perut dalam keadaan tidak dipenuhi makanan ataupun minuman. Badan tidak langsung berhubungan dengan tanah, tapi tidak juga di atas kasur yang tinggi. Tetapi beliau beralaskan kasur tilam. Beliau meletakkan kepala di atas bantal dan terkadang meletakkan tangan pada pipi beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar