Minggu, 24 Agustus 2008

kesehatan

BELAKANGAN ini beredar banyak suplemen yang berfungsi untuk membantu tubuh mendapat asupan nutrisi dan vitamin yang cukup. Suplemen umumnya berasal dari zat kimia walaupun ada yang sintesis. Tapi suplemen bukan pengganti makanan sehari-hari. Sebagai makanan tambahan atau pelengkap, suplemen harus dikonsumsi pada saat yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh seseorang.

Ada begitu banyak jenis suplemen makanan yang beredar di pasar. Yang penting di sini adalah memilih mana suplemen yang tepat. Pertimbangan utamanya adalah suplemen yang menggunakan bahan-bahan alami dan organik sebagai kandungan utamanya. Berikut beberapa tips memilih suplemen:

1. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dan konsultasikan masalah kesehatan Anda pada orang yang tepat (dokter, ahli gizi, konsultan produk). Juga lakukan rekomendasi produk yang diberikan benar-benar tepat dengan kebutuhan Anda.

2. Keakuratan mendiagnosa suatu penyakit sangat menentukan keberhasilan penyembuhan penyakit atau gangguan yang diderita. Terkadang konsumen menuding suplemen yang dikonsumsi tidak bermutu karena tidak memberikan hasil yang diharapkan. Padahal, penyebabnya adalah kesalahan diagnosa. Kesalahan itu berimbas pada pemberian suplemen yang tidak tepat. Untuk memperkecil risiko kesalahan, sertakan data-data pendukung (hasil pemeriksaan laboratorium) pada saat mengkonsultasikan kondisi kesehatan Anda agar rekomendasi yang diberikan lebih akurat dan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

3. Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk suplemen, perhatikan dengan seksama komposisi zat yang terkandung di dalamnya. Kuncinya adalah keseimbangan bukan kelebihan. Perhatikan apakah suplemen tersebut menggunakan zat sintetis atau alamiah dan apakah suplemen tersebut menggunakan zat atau komponen biasa atau bermutu (branded ingredients).

4. Perhatikan tanggal kadaluarsa (expired date) guna menjamin kemurnian, kesegaran dan kualitas produk. Produk suplemen sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk. Hindari paparan sinar matahari langsung dan tempat dengan kelembapan tinggi atau gelap.

5. Ikuti anjuran pemakaian produk. Cara pemakaian yang tepat turut menetukan efektifitas produk (termasuk dosis dan waktu pemakaian). Perhatikan juga produk yang memiliki formula khusus untuk pria dan wanita. Lebih banyak Anda tahu tentang nutrisi, makin jelas informasi yang Anda terima. Mengapa? Karena pria dan wanita memiliki kebutuhan berbeda. Suplemen yang baik akan memiliki formula berbeda sesuai dengan kebutuhan.

6. Cari suplemen yang memiliki formulasi pagi dan malam. Tubuh kita tidak membutuhkan nutrisi sekaligus. Kita butuh vitamin dan mineral untuk membantu melakukan aktivitas sehari-hari, dan yang lain membantu tubuh memperbaiki diri sendiri malam hari. Baca label untuk memastikan bahwa formula telah diuji dan analisa. Itu berarti Anda tidak boleh terbujuk oleh promosi yang gencar di berbagai media massa yang mengatakan bahwa suplemen tertentu mampu mencegah atau mengobati penyakit. Harus ada pembuktian ilmiah dan empiris.

7. Tubuh adalah juri yang paling jujur dan adil. Berbagai produk suplemen yang beredar di pasaran tidak semuanya merupakan yang terbaik dan berkualitas. Hanya tubuh andalah yang menentukan apakah klaim sebuah produk itu bisa dibenarkan atau tidak. Hanya tubuh Andalah yang menguji keberhasilan atau daya kerja suplemen itu. Jadi, perubahan tubuh pada saat atau setelah mengkonsumsi suplemen.

8. Bagi ibu hamil, menyusui, penderita penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, atau jantung, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen tertentu. Pasalnya, meskipun dari bahan-bahan alami, produk suplemen yang dijual juga memiliki bahan aktif yang bisa berinteraksi dengan obat-obat yang diberikan oleh dokter. Penggunaan suplemen yang tidak tepat dapat mengganggu penyerapan obat-obat tertentu.

9. Di samping itu, pastikan bahwa suplemen makanan tersebut tidak menggunakan bahan pengawet maupun pemanis buatan. Menyesuaikan suplemen dengan kebutuhan tubuh juga penting untuk dilakukan. Apabila ada beberapa keluhan yang dirasakan setelah mengkonsumsi dengan dokter, ahli gizi, dan konsultan produk.

Tidak ada komentar: