Gejalanya adalah kita merasa tidak tenang, baik hati maupun pikiran. Ketika respon stres ini terjadi, maka unsur neurotis di dalam otak kita tidak stabil.
Jika kita sering stres maka akan berpengaruh buruk pada otak kita, menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi. Dan itu juga akan berpengaruh pada memori, fokus, dan konsentrasi. Dan biasanya cenderung membuat
kita tidak bisa tenang.
Nah, masalahnya adalah bagaimana mengontrol stres ini jika gejala alamiah ini melanda kita? Bagaimana cara memenejnya secara efektif?
Inilah beberapa hal yang bisa anda lakukan:
1. Kendalikan pikiran
Orang rata-rata mempunyai 60.000 pikiran dalam sehari, dan hampir 80% dari pikiran-pikiran itu negatif. Bayangkan, bagaimana pengaruh pikiran ini ke badan anda! Pikiran negatif ini mempengaruhi pola dan kelakuan yang ada di bawah pikiran sadar anda, dan ini mempunyai dampak yang tak sehat di badan anda.
Cara mengatasinya adalah dengan mengubah pikiran-pikiran negatif itu dengan pikiran positif dan berusaha meyakinkan diri anda sendiri bahwa anda adalah apa yang anda pikirkan secara positif. Kalau perlu katakan
pada diri anda: Saya kuat, saya tidak apa-apa, saya bisa melalui semua ini.
Ulangilah afirmasi positif ini sepanjang hari sampai ini mempengaruhi tekanan yang menghimpit anda. Pasti akan ada pengaruh perubahan pada sikap
anda selanjutnya.
2. Kurangi stimulan penyebab stres
Stres, gelisah, insomnia, dan pikiran yang berkelindan atau berjalan terlalu cepat dan sulit dikendalikan biasanya merupakan efek samping dari kebanyakan kafein. Stimulator sistem saraf pusat yang dipengaruhi kafein itu bertentangan dengan relaksasi tubuh dan ketenangan pikiran.
Cara mengatasinya: coba sedikit berbalik ke masa seminggu yang telah kita lalui, apa yang menyebabkan stres itu kita alami saat ini. Kurangi kafein dan coba ganti dengan teh herbal. Juga hindari minuman soda atau minuman
lain yang dapat menstimulasi jaringan otak kita hingga membuat stres.
3. Tarik napas dalam-dalam
Jika anda betul-betul stres, maka napas anda cenderung dangkal, mungkin hanya sampai kerongkongan. Sayangnya, orang dewasa cenderung bernapas seperti ini. cara bernapas seperti ini dapat mempengaruhi tubuh dan memicu stres, dan juga mempengaruhi ketidaktenangan diri (gelisah).
Jika anda bisa belajar bernapas lebih dalam sepanjang hari - dengan bernapas dari diafragma - anda akan mengurangi rasa gelisah dan akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti tekanan darah yang tidak akan meningkat, dan jantung yang stabil. Selain itu, diperkirakan 70% toksin di dalam tubuh kita dikeluarkan melalui pernapasan.
Nah, mungkin anda bisa mencoba tiga hal ini. Hanya dibutuhkan kepercayaan bahwa stres adalah gejala universal yang bukan tidak mungkin untuk diatasi secara pribadi. Jadi, tidak musti harus dilampiaskan ke hal-hal yang negatif yang justru akan membuat kita semakin sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar