Rabu, 22 April 2009

economy dfan advertising

PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2009 capai 82,4 persen menjadi Rp107,9 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp613,9 miliar.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur ISAT Johny Swandi Sjam, dalam keterbukaan informasi di BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2009).

Penurunan laba bersih yang belum diaudit ini, dipicu oleh kenaikan beban usaha kuartal I-2009 sebesar 6,3 persen dari Rp3,22 triliun, menjadi Rp3,42 triliun pada periode sebelumnya. Selain itu, jumlah utang perseroan kuartal I-2009 pun mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen, dari Rp17,49 triliun, menjadi Rp23 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kendati pun demikian, pada pos pendapatan usaha kuartal I-2009 perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp4,27 triliun, dibandingkan periode yang sama sebesar Rp4,5 triliun.

"Walaupun menghadapi tantangan-tantangan di pasar, pada triwulan I 2009 ini Indosat mampu memberikan pencapaian pertumbuhan pendapatan usaha yang positif dibandingkan tahun lalu," ungkap Johnny Swandi Sjam.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan, penurunan yang terjadi pada laba bersih dikarenakan dampak depresiasi nilai rupiah terhadap dolar Amerika akibat volatilitas kondisi pasar saat ini.

"Indosat akan tetap berkomitmen pada pertumbuhan yang didasarkan pada peningkatan nilai, operasional terbaik dan manajemen keuangan yang berhati-hati," ungkapnya.

Pada perdagangan IHSG sesi kedua siang ini, harga saham dengan kode emiten ISAT bergerak stagnan di level Rp5.450 per lembar sahamnya.

Tidak ada komentar: