Ini bisa menjadi salah satu bahan berharga bagi para pria untuk menjadi lebih berkualitas dihadapan para wanitanya. Semoga bermanfaat.
1. MALAS BERTANYA
Pernah pergi ke daerah asing dengan laki-laki (pacar atau teman)? Sudah tersesat, kehilangan arah, masih juga dia enggak menanyakan jalan pada orang lain.
Buat kebanyakan lelaki, menanyakan arah pada orang (terutama tak dikenal) menunjukkan ketidakberdayaan. Dalam bahasa halusnya mereka bilang, menghilangkan jiwa petualangan yang (seharusnya) built in dalam ruh laki-laki.
Solusi: Sebelum minta diantar ke satu tempat, pastikan dia mengenal daerah tujuan. Kalau perlu, Anda hadiahkan dia peta jalan yang bagus dan lengkap untuk ditaruh di mobilnya. Percayalah, lelaki lebih suka bersusah payah membuka-buka peta ketimbang harus bertanya.
2. MALAS MENEMANI BELANJA
Air mukanya sedikit berubah ketika Anda mengajaknya belanja. Padahal, lelaki pun bisa kalap belanja. Coba saja Anda lihat di toko elektronik, aksesori mobil, dan perkakas. Anda akan takjub meelihatnya menghabiskan menghabiskan separuh gajinya, hanya untuk membeli, katakanlah, velg baru untuk mobilnya. Intinya, ini cuma masalah ktertarikan.
Solusi: Kenapa Anda tidak ajak teman perempuan saja untuk shopping? Pasti lebih menyenangkan. Anda butuh pendapat untuk memilih? Perempuan bisa lebih pintar melakukannya.
3. BANYAK LUPANYA
Hari ini Anda ulangtahun, dan mengharap surprise darinya. Anda betul-betul mendapatkan surprise: hari berlalu tanpa sepotong ucapan pun. Ketika Anda mengingatkannya, dia cuma bilang, “Oh iya, sorry ya, aku lupa, soalnya….bla bla bla.” Anda lantas mengecap penyakit pikunnya sebagai tanda enggak cinta.
Solusi: Brain chemicals lelaki dan perempuan berbeda. Laki-laki lebih banyak dopamine, sementara perempuan didominasi serotonin. Secara fisik, otaknya berbeda. Perempuan lebih banyak corpus collosum (jaringan yang menghubungkan otak kiri dan otak kanan) daripada laki-laki. Itu sebabnya, preempuan biasanya lebih bisa multitasking ketimbang laki-laki. Anda bisa bantu mengingatkannya, misal dengan menandai kalender mejanya, memasukkan reminder di PDA-nya.
4. JOROK
Suka bersendawa, meludah sembarangan, buang angin tak kenal tempat, makan berantakan atau mengecap seperti kuda. Hal-hal sejenis yang bikin Anda ilfil.
Solusi: Bilang saja terus terang kalau Anda merasa terganggu dan minta dia sedikit sopan, setidaknya saat Anda bersama dia. Kalau dia menolak memperbaiki attitude-nya, ya sudah tinggalkan saja.
5. SEKS, SEKS, DAN SEKS
Jangan tertipu penampilannya. Bahkan lelaki yang Anda sangka begitu alim pun, punya perhatian besar pada soal yang satu ini, melebihi prempuan pada umumnya. Jangan percaya kalau dia bilang tidak pernah nonton porn movie.
Solusi: Pernah dengar joke: kalau Anda bisa melihat isi kepala perempuan, Anda akan melihat tulisan shopping, shopping, shopping. Sementara di kepala laki-laki tertulis seks, seks, dan seks. Intinya, ini sudah menyatu dalam kepala mereka. Tinggal pintar-pintar Anda menghadapinya,
6. TAK SUKA BERBAGI
Laki-laki tidak gampang menumpahkan perasaan, kecuali pada orang yang benar-benar membuatnya nyaman. Sekali menemukannya, ia bahkan sanggup menangis di hadapannya. Bila menghadapi persoalan, ia lebih suka diam atau menghindar dari orang-orang terdekatnya.
Solusi: Jangan dipaksa. Percayalah, begitu ia berhasil mengatasi persoalannya, dia akan kembali kepada Anda dan bersikap manis seperti biasa.
7. JELALATAN
Anda sedang ngobrol dengannya, matanya sebentar-sebentar hinggap ke objek lain. Anda kesal karena menganggapnya tidak serius mendengarkan Anda.
Solusi: Saat ingin berdua dan tidak ingin terganggu, Anda bisa mengantisipasi dengan memilih posisi yang membatasi pandangannya. Atau Anda bilang, “Tuh cewek cantik banget ya!” Biasanya dia akan bilang, “Ah, biasa-biasa saja.” Sambil pura-pura tidak tertarik.
8. SUKA MENGATUR
“Mau potong rambut, mesti izin. Mau jalan sama teman yang ini tidak boleh, mau ini-itu mesti sepengetahuan dia. Lama-lama gue enggak tahan juga. Capek.” Ini biasanya sih, dilakukan dalam hubungan sepasang kekasih. Tidak jarang lelaki suka merasa sok “berhak” mengatur pasangannya.
Solusi: Kalau suah tidak tahan, utarakan saja. Jika pacaran saja dia sudah begitu banyak aturannya, apalagi jkalau suatu hari Anda menikah dengannya!
9. GENGSIAN
Dia sudah bikin kesalahan, dan menyadari kesalahannya. Tapi susah banget untuk minta maaf. Sebagai gantinya, dia kemudian bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa, sementara Anda masih ingin membahas dan menginginkan permintaan maaafnya.
Solusi: Minta maaf, bagi sebagian lelaki, membuatnya merasa di posisi lemah. Kalau ia menyadari kesalahannya, menebusnya dengan memperbaiki sikap, sepertinya Anda perlu berbesar hati menerimanya. Sikap lebih berarti ketimbang sepotong kata maaf, kan?
10. SUKA GOSIP
Siapa bilang gosip cuma pekerjan perempuan? Kalau lebih dari dua laki-laki berkumpul, mereka bisa sangat gossipy. Topiknya bisa apa saja. Mulai dari membicarakan perempuan (ini termasuk topik favorit), menertawai ketololan teman-temannya, apa pun lah. Dan kalau sudah tenggelam dalam keriaan seperti ini, mereka kadang sulit berhenti.
Solusi: Ketika aktivitas bergosip itu sudah mengganggu jadwalnya dengan Anda, katakan saja.
11. TIDAK SENSITIF
Kalau bercanda tidak pilih-pilih lawan atau tidak baca situasi. Apa yang dia pikirkan, itu juga yang keluar dari mulutnya. Dia tidak peduli orang lain tersinggung atau tidak. Jika kita tersinggung, mereka bilang kita terlalu sensitif.
Solusi: Jika Anda merasa sedang sensitif (biasanya sih di masa-masa PMS) dan bertemu lelaki seperti ini, balikkan badan dan kabur sejauh-jauhnya!
12. MENGGAMPANGKAN PERSOALAN
Mereka cenderung menggampangkan persoalan. Semuanya “lihat nanti deh”. Mereka malas diajak bicara detail. Misalnya, Anda berniat pergi keluar kota bersamanya, maka dia tidak memikirkan makanan untuk di jalan, kaset/CD yang perlu dibawa, dan lain sebagainya. Menurutnya, asal mobil beres, semua beres.
Solusi: Memang harus Andalah yang pegang kendali, di sini. Anda yang perlu menyusun hl-hal detail yang dia lupakan.
13. MALAS MEMBAHAS
Dianggapnya kita sudah tahu apa yang dia maksud. Pertengkaran tidak tuntas pembahasannya karena dia menganggap sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Padahal menurut kita, pembicaraan itu belum selesai.
Solusi: Jangan putus asa. Selalulah ajak dia duduk manis untuk menuntaskan pembicaraan. Sekali dua kali dia mungkin akan mengabaikan. Lama-lama, dia akan paham kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar